Kamis, 01 Oktober 2015

perkembangan akuntansi di Indonesia

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienstyang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor  di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).

Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Sumber : baracelona.blog
Sengkaling Food Festival ( SFF ) merupakan ikon wisata baru di Malang, yang dibangun di kawasan Taman Rekreasi Sengkaling ( TRS ). Konsep penggabungan Wisata Kuliner dengan Taman Rekreasi, didukung pengaturan Site Plan , Desain Gedung , Penataan Outlet dan Lighting Systemyang mumpuni sehingga memberi kesan sensasional yang tak akan terlupakan.
SFF menempati areal seluas 3 hektar di depan TRS, lokasi yang sangat strategis terletak di jalan raya antara Malang - Batu , dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi terkenal antara lain ; Universitas Muhammadiyah Malang , Universitas Islam Malang , Universitas Brawijaya dan UIN Maulana Malik Ibrahim. Didukung dengan areal parkir SFF yang sangat luas , dengan sistem pengelolaan parkir yang baik , mampu menampung ratusan kendaraan , sehingga diharapkan dapat  memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung SFF.
Sebagai pusat kuliner terbesar di Jawa Timur , SFF menyediakan ratusan tenant yang menyajikan beragam menu berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan , mulai keluarga , pelajar dan mahasiswa , pelajar dan para wisatawan. Selain kuliner , SFF juga menyediakantenant yang menjual makanan / minuman khas Malang yang dapat dijadikan oleh - oleh , serta terdapat butik yang menjual pakaian bermerek dan berkualitas . SFF sangat tepat sebagai tempat hang out , meeting point , kongkow dan kumpul dengan keluarga , teman maupun kolega.
SFF buka setiap hari mulai pukul 16.00 s/d 23.00 WIB , kecuali hari Sabtu dan Minggu SFF buka mulai pukul 12.00 s/d 23.00 WIB. Soft Opening SFF telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2014 , animo masyarakat / pengunjung dengan dibukanya SFF sangat bagus diluar perkiraan dari Pengelola , meskipun masih dalam masa Soft Opening. Grand Opening SFF direncanakan dalam bulan Agustus - September 2014 dan akan dimeriahkan oleh Artis Terkenal dari Ibukota.
Tujuan TRS menyelenggaran SFF antara lain adalah untuk mengubah image masyarakat luas bahwa TRS / Taman Rekreasi Sengkaling sedang dan akan selalu berubah seiring dengan perkembangan pariwisata di Malang. TRS akan bertransformasi berubah menjadi taman rekreasi yang moderen , yang akan kembali menjadi tempat tujuan utama para wisatawan Malang dan Jawa Timur. Grand Design dan Masterplan TRS yang baru sudah selesai dibuat , hasil karya arsitek ternama . Tahap awal dari Masterplan ini yaitu SFF, sudah mulai direalisasikan sebagai wujud komitmen TRS menjawab kebutuhan masyarakat / wisatawan dan tantangan jaman.



tips dan trik untuk mengikuti aplinet

Pelatihan APLINET (Pelatihan Aplikasi Internet) adalah suatu kegiatan pelatihan yang diwajibkan bagi mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai segala yang berhubungan dengan teknologi informasi, khususnya teknologi informasi yang ada di UMM. Dalam kegiatan ini akan disampaikan diantaranya adalah materi tentang internet, browsing, layanan teknologi informasi di UMM (seperti e-mail, blog dan e-learning), layanan teknologi informasi secara umum (seperti search engine, online document dan hosting) serta microsoft office word, dan powerpoint.
Pelatihan berlangsung selama 6 hari berturut turut, menggunakan 10 ruang Laboraturium yang difasilitasi 25 unit PC, proyektor, jaringan LAN, AC dan tempat yang nyaman. Adapun Laboraturium yang digunakan antara lain, Lab Komputer Infokom A, B, dan C (Gedung ICT Center Lt.3), Lab Komputer Ekonomi A, B, dan C (GKB II Lt.1) , dan Lab Kompurter Informatika A, B, C dan D (GKB III, Lantai 6).

Sumber : kuliah-ppai.umm.ac.id

Tips dan trik untuk mengikuti Pati / Aplinet :

1. Memperbanyak Teman

2.Fungsi dari teman selain untuk menambah teman, kita juga bisa mengerjakan tugas secara berkemlompok atau bersama sama

3. Jika kurang jelas pada instruksi yang diberukan silahkan bertanya pad kakak kakak pemadu aplinet

perkembangan teknologi

Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.


Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.


Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.


Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.


Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.


Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.


Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.


Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.


Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.

Sumber : kompasiana.com
               I am going to tell you about my hometown.
                My hometown is in Sidoarjo, east java. You might be familiar with my city's name already.                 If imention the name of Sidoarjo, the first thing that come into your mind would probably                   Lumpur Lapindo.
           
                Sidoarjo is a small town, which is located near Surabaya. It only takes 2 hours from here to                 my hometown. I dont know a lot about the typical foods. I only knew Lontong Kupang and                 Krupuk udang.

                Sidoarjo has a lot of famous spot for tourists, Such as Tanggulangin. Tanggulangin is a                       place where you can get bags, wallets , and belts made from genuine leather.

                Finally this is story about my hometown.